PENGOLAHAN RECYCLE PAPER MENJADI KERAJINAN TANGAN PAPIER MACHE CLAY SEBAGAI MEDIA PENUNJANG PEMBELAJARAN SBDP DI SEKOLAH DASAR NEGERI 6 NANGA NUAK KECAMATAN ELLA HILIR KABUPATEN MELAWI
DOI:
https://doi.org/10.31932/jppm.v3i1.3151Abstract
Abstrak
Berbahan dasar lempung kertas (paper clay) adalah bahan untuk karya ukir yang murah dan praktis, dibuat dari kerta, lem, dan air. Lempung kertas dapat menggantikan bubur kertas lembaran (paper mache) untuk mendapatkan hasil yang lebih halus dan realistis. Hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit untuk membuat lempung kertas. Lempung kertas ini juga akan mengering di udara menjadi permukaan keras tertentu yang kemudian bisa warnai oleh siswa sesuai dengan keinginannya. Pada proses pembelajaran SBDP di Sekolah Dasar dalam rentang usia siswa yang akan diberikan pelatihan tentang pembuatan papier mache clay ini adalah siswa kelas tinggi sesuai dengan tujuan dari komptensi inti 3 (Pengetahuan) yaitu mengetahui karya seni rupa teknik tempel dan kompetensi 4 (keterampilan) yaitu membuat karya kolase, montase, aplikasi dan mozaik. Kegiatan PKm dilaksanakan pada siswa Sekolah Dasar Negeri 4 Nanga Nuak Kecamatan Ella Hilir Kabupaten Melawi.
Adapun hasil dari kegiatan PKm ini adalah untuk 1) meningkatnya keterampilan guru, siswa dan mahasiswa dalam pengolahan recycle paper sebagai bahan dasar pembuatan prakarya dalam muatan SBDP di Sekolah Dasar Negeri 4 Nanga Nuak Kecamatan Ela Hilir Kabupaten Melawi, 2) meningkatnya  keterampilan dan inovasi guru, siswa dan mahasiswa pembuatan papier mache clay sebagai bahan dasar pembuatan prakarya dalam muatan SBDP di Sekolah Dasar Negeri 4 Nanga Nuak Kecamatan Ela Hilir Kabupaten Melawi
Â
Abstract
Based on paper clay, is a cheap and practical material for carving works, made from paper, glue, and water. Paper clay can replace paper mache to get smoother and more realistic results. It only takes about five minutes to make paper clay. This paper clay will also dry in the air to become a certain hard surface which students can then color according to their wishes. In the SBDP learning process at Elementary Schools, the age range of students who will be given training on making papier mache clay is high-class students by the objectives of core competency 3 (Knowledge), namely knowing fine artworks, pasting techniques, and competency 4 (skills), namely making collage, montage, appliqué, and mosaic works. PKm activities were carried out for students at Nanga Nuak 4 Elementary School, Ella Hilir District, Melawi Regency.
The results of this PKm activity are to 1) increase the skills of teachers, pupils and students in processing recycled paper as a basic material for making crafts in SBDP content at Nanga Nuak 4 Elementary School, Ela Hilir District, Melawi Regency, 2) increase teacher skills and innovation, pupils and students make papier mache clay as a basic material for making crafts in SBDP content at Nanga Nuak 4 Elementary School, Ela Hilir District, Melawi Regency
References
Inayah, F., & Izmi, S. A. (2023). Pembuatan Cat Bahan Clay Tepung Sebagai Media Alternatif Pada Pembelajaran Lukis Untuk Siswa Sekolah Dasar. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(1), 2647-2655.
Aulia, K., Ramadhan, M. S., & Puspitasari, C. (2023). Pemanfaatan Paper Mache Sampah Kertas Sebagai Material Alternatif Plat Cetak Block PrintinG. eProceedings of Art & Design, 10(3).
Fauziyah, F. (2017). Penggunaan Media Paper Clay untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar pada Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan Pokok Bahasan Membuat Karya Kerajinan Topeng: Ptk di Kelas V MI Yasmu Malangbong Garut (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).
Kurnia, A., & Mustika, I. (2022, May). Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Penggunaan Media Paper Clay. In Gunung Djati Conference Series (Vol. 13, pp. 134-147).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Internasional Creative Commons by 4.0 yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas penulis dan publikasi awal karya tersebut dalam jurnal ini.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Lihat Pengaruh Akses Terbuka).
Hak Cipta
Agar JPPM: Jurnal Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat dapat mempublikasikan dan menyebarluaskan naskah penelitian, kami membutuhkan hak penerbitan. Hal ini ditentukan oleh perjanjian penerbitan antara penulis dan JPPM: Jurnal Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat. Perjanjian penerbitan ini berkaitan dengan pengalihan atau lisensi hak cipta ke JPPM: Jurnal Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat dan penulis memiliki hak yang signifikan untuk menggunakan dan membagikan artikel mereka yang telah diterbitkan. Untuk naskah yang diserahkan, JPPM: Jurnal Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat diberikan hak sebagai berikut:
- Hak untuk menyediakan manuskrip dalam segala bentuk dan media, sehingga dapat digunakan pada isu-isu selanjutnya.
- Kewenangan untuk menegakkan hak dalam naskah, atas nama penulis, misalnya dalam kasus plagiarisme atau dalam pelanggaran hak cipta.
Hak Cipta JPPM: Jurnal Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat juga untuk melindungi cara tertentu dari naskah yang telah ditulis untuk mendeskripsikan percobaan dan hasil. JPPM: Jurnal Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat berjanji kepada penulisnya untuk melindungi dan mempertahankan penelitian mereka dan menerima tuduhan pelanggaran, plagiarisme, sengketa etika, dan penipuan. Selain itu, ini berarti bahwa manuskrip Anda dapat menjamin atribusi pekerjaan Anda, dengan memastikan Anda diidentifikasi sebagai penulisnya, dan Anda dapat bertindak sebagai pengurus catatan akademis pada penelitian Anda.