Penerapan Model STAD dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Katolik Siswa SMK Negeri 5 Manado

Authors

  • Fransiskus Sili SMK Negeri 05 Manado Jln. A.A. Maramis Kode Pos. 95374 Paniki Bawah-Manado Sulawesi Utara

DOI:

https://doi.org/10.31932/ve.v12i1.1058

Keywords:

hasil belajar, models STAD

Abstract

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik siswa kelas X SMK Negeri 5 Manado melalui penerapan model Cooperative Learning tipe STAD. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas dengan pelaksanaan pembelajaran sebanyak dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Negeri 5 Manado yang berjumlah 17 siswa. Analisis data menggunakan analisis interaktif model Milles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata skor tes siklus I adalah 74,89 dan rerata aktivitas adalah 74.95%. Pada siklus ke II mengalami peningkatan skor rerata nilai siswa yakni 85,22 dengan kategori sangat baik, dan rerata persentase aktivitas belajar siswa adalah 88.61% masuk kategori sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model Cooperative Learning tipe STAD telah meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dengan rerata skor tingkat ketuntasan adalah 75. Untuk meningkatkan efisiensi penerapan model STAD dalam pelajaran pendidikan agama Katolik maka guru perlu memperkuat kemampuan manajerial kelompok sera meningkatkan dinamika diskusi kelompok untuk memobilisasi kekuatan individual  team yang heterogen di kelas pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.

Kata Kunci: hasil belajar, model STAD

 

ABSTRACT

This classroom action research is designed to enhance the academic achievement in Catholic Religious Education class by applying cooperative learning type STAD (Students Teams Achievement Divisions). The research subjects were 17 students of grade X in SMK Negeri 5 Manado. Data analysis in two cycles of learning shows the following results. The first learning cycle average test score was 74.89 and the mean activity was 74.95%. The second learning cycle average test was 85.22 (very good category) and the average percentage of student learning activities was 88.61% (very good category). It can be concluded that the application of the STAD Cooperative Learning model has improved academic achievement with an average score of completeness level is 75. To increase the efficiency of the application of the STAD model, teachers need to strengthen group managerial abilities and increase the dynamics of group discussions to mobilize the strength of heterogeneous individual teams in the Catholic Religious Education class.

Keywords: learning outcomes, STAD models

Author Biography

Fransiskus Sili, SMK Negeri 05 Manado Jln. A.A. Maramis Kode Pos. 95374 Paniki Bawah-Manado Sulawesi Utara

SMK Kejuruan Negeri 05 Manado

References

Adelman, C. (1993). Kurt Lewin and the origins of action research. Educational Action Research, 1(1), 7–24. https://doi.org/10.1080/0965079930010102

Arikunto. (2006). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta.

Burns, T., & Sinfield, S. (2004). Teaching, learning & study skills: A guide for tutors. Sage Publications.

Carr, D. (2017). Virtue Ethics and Education. In N. E. Snow (Ed.), The Oxford Handbook of Virtue. Oxford University Press. https://doi.org/10.1093/oxfordhb/9780199385195.013.10

Dike, Daniel, & Parida, L. (2016). Persepsi dan konsepsi mutu pendidikan sekolah dasar. Pendidikan Dasar PerKhasa, 2(2), 197–211. http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/JPDP/article/view/112/122

Dike, D., & Parida, L. (2019). Hexagonal management kelas dalam pembelajaran di sekolah dasar. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 7(1), 35–49. https://doi.org/10.21831/amp.v7i1.23268

Dike, D., Parida, L., & Stevanus, I. (2020). Micro strategy and character educational transformation in elementary school during the covid-19 pandemic of sintang distric, west kalimantan province. European Journal of Molecular and Clinical Medicine, 7(8), 775–786. https://ejmcm.com/article_3196.html

Dike Daniel. (2010). Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan model TASC (thinking actively in a social context) pada pembelajaran IPS. Vox Edukasi, April(1), 15–29. https://scholar.google.co.id/citations?user=_H3jX-AAAAAJ&hl=id&gmla=AJsN-F4KgtplPYX7NUyOUH8DIrDELlRmpzxaxwT0JKBcr8Is382cdOgKetItNv-WwW8jzOuHDCyFi231p0gLrCurqpjR7xvWdn7YkCuvN9YnV6RSwk_qnqE&sciund=2259026777609559706

Dike Daniel & Parida Lusila. (2020). The micro leadership strategy of the principal to implementing character education in elementary school. Prima Edukasia, 8(1), 50–62. https://journal.uny.ac.id/index.php/jpe/article/view/29920

Dokpen KWI. (2016). Mendidik di masa kini dan mada depan: Semangat yang diperbaharui. In P. Go (Ed.), Seri Dokumen Gereja no.97 (Terjemahan). Grafika mardi Yuana.

Hrymak, V., & O’Reilly, N. (2003). Teaching methods. In Fire Prevention (Issue 366). https://doi.org/10.2307/1238398

Komisi Pendidikan KWI. (2009). Silabus pendidikan agama katolik sma/smk. PT Kanisius.

Mardiatmadja, B. . (2017). Arah dan ranah pendidikan. In Rosalia Emmy (Ed.), Lembaga Pendidikan katolik dalam konteks Indonesia (ke 5, pp. 31–47). PT Kanisius.

Papouli, E. (2019). Aristotle’s virtue ethics as a conceptual framework for the study and practice of social work in modern times. European Journal of Social Work, 22(6), 921–934. https://doi.org/10.1080/13691457.2018.1461072

Parida., Sirhi., & Dike. D. (2019). Habituasi karakter unggul siswa sekolah dasar melalui optimalisasi peran kepemimpinan kepala sekolah di kabupaten sintang. PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAGELARAN PENDIDIKAN DASAR NASIONAL (PPDN) 2019, 199–215. http://seminar.uad.ac.id/index.php/ppdn/article/view/1431/666

Parida, & Dike. (2019). Optimalisasi manajemen kelas melalui otoritas guru dalam pembelajaran di sekolah dasar. In Jurnal Pendidikan Dasar Perkhasa (JPDP) (Vol. 5, Issue 1). Prodi PGSD STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. https://doi.org/10.31932/jpdp.v5i1.356

Qodriyah, S. H., & Wangid, M. N. (2015). Pengembangan ssp tematik integratif untuk membangun karakter kejujuran dan kepedulian siswa SD kelas II. Jurnal Prima Edukasia, 3(2), 177. https://doi.org/10.21831/jpe.v3i2.7222

Samana, A. (1994). Profesionalisme keguruan. Yogyakarta: Kanisius.

Setyawan, W. W., & Mustadi, A. (2015). Pengembangan SSP tematik-integratif untuk membangun karakter disiplin dan kreatif siswa kelas I SD. Jurnal Prima Edukasia, 3(1), 108–119. https://doi.org/10.21831/jpe.v3i1.4072

Slavin. (2005). Cooperative learning: Teori, riset dan praktik (Terjemahan). Nusa Media.

Sri Muryaningsih., A. M. (2015). Pengembangan RPP Tematik - Integratif Untuk Meningkatkan Karakter Kerja Keras di Sekolah Dasar. Jurnal Prima Edukasia, 3(2), 190–201. https://doi.org/https://doi.org/10.21831/jpe.v3i2.6146

Suparno, P. (2017). Idealisme sekolah katolik dalam tantangan zaman. In Rosalia Emmy (Ed.), Lembaga pendidikan katolik dalam konteks Indonesia (ke 5, pp. 47–60). PT Kanisius.

Whitaker, M. C., & Valtierra, K. M. (2018). Enhancing preservice teachers’ motivation to teach diverse learners. Teaching and Teacher Education, 73. https://doi.org/10.1016/j.tate.2018.04.004

Downloads

Additional Files

Published

2021-04-29

Issue

Section

Articles